Monday 19 December 2011

~~ Untuk Seorang Yang Sedang Mendapat Ujian Dari Allah ~~

by I Love Allah SWT and Prophet Muhammad SAW






Sahabat, kudengar bahwa engkau sedang diujiNya. Apa yang dapat kuperbuat selain hanya mengirimkan bait-bait ayat ini.



Pastilah sudah sering kau dengar berita tentang ujian yang akan menambah keimanan. Bagaimana dengan khabarmu hari ini Sahabat fillah...?? Apakah berita tentang hal itu juga dapat kau rasakan?


Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan;


“Kami telah beriman,” sedangkan mereka tidak diuji....? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (Surah Al-Ankabut ayat 2-3)


Manusia mungkin sering bertanya, kenapa harus aku yang menjalani masalah berat ini...? Kenapa aku tidak seperti orang lain, yang selalu kelihatan bahagia?


Ketahuilah, sahabat Fillah... bahwa Allah Maha Mengetahui yang terbaik bagi dirimu dan orang lain.


“Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.” (Surah Al-Baqarah ayat 216)


Manusia memang mudah dirundung keluh kesah, dan itu harus disedari datangnya dari syaitan. Sesungguhnya, bila hati ini penuh keyakinan bahwa Allah akan mengujinya sesuai kadar kemampuannya, maka hatinya akan tenang.


“Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (Surah Al-Baqarah ayat 286)


Percayalah sahabat Fillah, kalau kamu beriman, maka kamu memiliki darjat yang paling tinggi, bahkan dibandingkan manusia-manusia yang kamu fikir tidak sedang Allah uji, jika mereka tidak beriman. Untuk itu, kuatkan hatimu dalam menghadapi ujian ini...


“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi darjatnya, jika kamu orang-orang yang beriman.” ( Surah Al-Imran ayat 139)


bersabarlah. Dan bersabar itu tidak hanya cukup sekali, tapi terus menerus, tanpa akhir, hingga Allah akhirnya memenangkanmu atas ujian yang berat ini.


Bersabarlah kamu (menghadapi segala kesukaran dalam mengerjakan perkara-perkara yang berkebajikan), dan kuatkanlah kesabaran kamu lebih daripada kesabaran musuh, di medan perjuangan), dan bersedialah (dengan kekuatan pertahanan di daerah-daerah sempadan) serta bertaqwalah kamu kepada Allah supaya, kamu berjaya (mencapai kemenangan).” (Surah Al-Imran ayat 200)


solat adalah penolong kita dalam menghadapi berbagai ujian...pembukti apa yang telah Allah janjikan itu. Khusyuklah dalam solat, dan rasakanlah nikmatnya ujian ini dengan kekhusyukan yang engkau dapatkan.... Bahkan mungkin sulit engkau dapatkan jika engkau tidak diuji seperti ini.


“Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan jalan sabar dan mengerjakan sembahyang sesungguhnya sembahyang itu amatlah berat kecuali kepada orang-orang yang khusyuk” (Surah Al-Baqarah ayat 45)


InsyaAllah… Apa-apa yang kamu lalui dengan sabar tadi, bukanlah hal yang sia-sia. Syurga yang indah adalah hadiah tertinggi bagi orang-orang yang sabar dalam ujian.


“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri, harta mereka dengan memberikan syurga utk mereka…” (Surah At-Taubah ayat 111)


Untuk itu, Sahabat fILLAH…. Hanya pada Allah sajalah hendaknya kita berharap.


“Cukuplah Allah bagiku, tidak ada Tuhan selain dariNya. Hanya kepadaNya aku bertawakkal.” (Surah At-Taubah ayat 129)



Dan jangan pernah berputus asa dalam memohon rahmatNya.
janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah melainkan kaum yg kafir. (Surah Yusuf ayat 12)


sayang dan cinta untukumu, sahabat fIllah… Semoga Allah memuliakanmu dengan ujian ini. Amin ALLAH HUMA AMIN...


Semoga Bermanfaat...Salam Santun Senyum Manis...

Saturday 10 December 2011

Ada Pesanan SHEIKH AHMAD YASSIN Buat Semua

by I Love Allah SWT and Prophet Muhammad SAW





✿•*¨`*•. (¯`v´¯) ✿•*¨`*•..•*¨`*•✿(¯`v´¯)✿•*



¨`*•.✿•*¨`*•. (¯`v´¯) ✿•*¨`*•.

Wahai anak-anakku, telah tiba saatnya kalian kembali kepada ALLAH s.w.t. dengan meninggalkan pelbagai keseronokan dan kealpaan kehidupan dan menyingkirkannya jauh… daripada kehidupan kalian.



•*¨*•♥♥*¨*♥•♥**¨*♥•♥*¨*♥•♥
*¨*•♥♥*¨*♥•♥*¨*•♥♥*¨*♥•♥*¨

*•♥♥*¨*♥•♥*¨*•♥♥*¨*•.

Telah tiba saatnya kalian bangun dan melakukan solat subuh secara berjemaah.

✿•*¨`*•. (¯`v´¯) ✿•*¨`*•..•*¨`*•✿(¯`v´¯)✿•*

¨`*•.✿•*¨`*•. (¯`v´¯) ✿•*¨`*•.

Sudah sampai saatnya untuk kalian menghiasi diri dengan akhlak yang murni,

mengamalkan kandungan al-Quran serta mencontohi kehidupan Nabi Muhammad saw.

•*¨`*•.•*¨`*•.•*¨`*•.♥*¨*♥•♥*¨*•♥♥*¨*♥•♥*¨*•♥♥*¨*♥•♥

*¨*•♥♥*¨*♥•♥*¨*•♥♥*¨*•.

Aku menyeru kalian wahai anak-anakku untuk solat tepat pada waktunya.

✿•*¨`*•. (¯`v´¯) ✿•*¨`*•..•*¨`*•✿(¯`v´¯)✿•*

¨`*•.✿•*¨`*•. (¯`v´¯) ✿•*¨`*•.

Lebih dari itu, aku mengajak kalian wahai anak-anakku, untuk mendekat diri kepada sunnah Nabi kalian yang agung.

•*¨`*•.•*¨`*•.•*¨`*•.♥*¨*♥•♥*¨*•♥♥*¨*♥•♥*¨*•♥♥*¨*♥•♥

*¨*•♥♥*¨*♥•♥*¨*•♥♥*¨*•.

Wahai para pemuda, aku ingin kalian menyedari dan menghayati makna tanggung jawab. Kalian harus tegar menghadapi kesulitan hidup dengan meninggalkan keluh kesah. Aku menyeru kalian untuk menghadap ALLAH S.W.T. dan memohon keampunan dari-Nya agar Dia memberi rezeki yang berkat kepada kalian.

Aku menyeru kalian supaya menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi orang yang lebih muda.

✿•*¨`*•. (¯`v´¯) ✿•*¨`*•..•*¨`*•✿(¯`v´¯)✿•*

¨`*•.✿•*¨`*•. (¯`v´¯) ✿•*¨`*•.

Aku ingin kalian tidak tertidur oleh alunan-alunan muzik yang melalaikan, melupakan kata-kata yang menyebutkan cinta kepada manusia dan dunia serta menggantikannya dengan kata amal, kerja dan zikir kepada ALLAH.

Wahai anak-anakku, aku amat berharap kalian tidak sibuk dengan muzik dan tidak terjerumus ke dalam arus syahwat.

•*¨`*•.•*¨`*•.•*¨`*•.♥*¨*♥•♥*¨*•♥♥*¨*♥•♥*¨*•♥♥*¨*♥•♥

*¨*•♥♥*¨*♥•♥*¨*•♥♥*¨*•.

Wahai puteriku, aku ingin kalian berjanji kepada ALLAH akan mengenakan

hijab secara jujur dan betul.

✿•*¨`*•. (¯`v´¯) ✿•*¨`*•..•*¨`*•✿(¯`v´¯)✿•*

¨`*•.✿•*¨`*•. (¯`v´¯) ✿•*¨`*•.

Aku meminta kalian berjanji kepada ALLAH bahawa kalian akan mengambil peduli tentang agama dan Nabi kalian yang mulia. Jadikanlah ibunda kalian, Khadijah dan Aisyah, sebagai teladan.

Jadikan mereka sebagai pelita hidup kalian.

•*¨`*•.•*¨`*•.•*¨`*•.♥*¨*♥•♥*¨*•♥♥*¨*♥•♥*¨*•♥♥*¨*♥•♥

*¨*•♥♥*¨*♥•♥*¨*•♥♥*¨*•.

Haram hukumnya bagi kalian untuk melakukan sesuatu yang boleh menarik perhatian pemuda supaya mendekati kalian.

✿•*¨`*•. (¯`v´¯) ✿•*¨`*•..•*¨`*•✿(¯`v´¯)✿•*

¨`*•.✿•*¨`*•. (¯`v´¯) ✿•*¨`*•.

Kepada semua, aku ingin kalian bersiap sedia untuk menghadapi segala sesuatu yang akan datang.

Bersiaplah dengan agama dan ilmu pengetahuan.

Bersiaplah untuk belajar dan mencari hikmah.

Belajarlah bagaimana hidup dalam kegelapan yang pekat.

Latihlah diri kalian agar dapat hidup tanpa elektrik dan peralatan elektronik.

Latihlah diri kalian untuk sementara waktu merasakan kehidupan yang sukar.

•*¨`*•.•*¨`*•.•*¨`*•.♥*¨*♥•♥*¨*•♥♥*¨*♥•♥*¨*•♥♥*¨*♥•♥

*¨*•♥♥*¨*♥•♥*¨*•♥♥*¨*•.

Biasakan diri kalian agar dapat melindungi diri dan

membuat perancangan untuk masa depan.

✿•*¨`*•. (¯`v´¯) ✿•*¨`*•..•*¨`*•✿(¯`v´¯)✿•*

¨`*•.✿•*¨`*•. (¯`v´¯) ✿•*¨`*•.

Berpeganglah kepada agama kalian.

Carilah sebab-sebabnya dan tawakal kepada ALLAH.

•*¨`*•.•*¨`*•.•*¨`*•.♥*¨*♥•♥*¨*•♥♥*¨*♥•♥*¨*•♥♥*¨*♥•♥*¨*•♥♥*¨*♥•♥*¨*•♥♥*¨*•.

Thursday 8 December 2011

Ketika Allah Memilihmu Untukku




by I Love Allah SWT and Prophet Muhammad SAW



Padamu yg Allah pilihkan dalam hidupku..

Ingin aku beritahu padamu..

Aku hidup & besar dari keluarga bahagia..

Ibu bapa yg begitu sempurna..

Dgn cinta yg begitu mekar..

Aku dibesarkan dengan limpahan kasih yg tak terhingga..

Maka, padamu aku katakan..

Saat Allah memilih mu dalam hidupku,

Maka saat itu Dia berharap, kau pun sanggup melimpahkan cinta padaku..

Memperlakukanku dgn sayang yg begitu indah..







Padamu yg Allah pilihkan untukku..

Ketahuilah, aku hanya wanita biasa dgn begitu banyak kekurangan dalam diriku,

Aku bukanlah wanita sempurna, seperti yg mungkin kau harapkan..

Maka, ketika Dia memilihmu untukku,

Maka waktu itu, Dia ingin menyempurnakan kekuranganku dgn keberadaanmu.

Dan aku tahu, Kau pun bukanlah lelaki yg sempurna..

Dan ku berharap ketidaksempurnaanku mampu menyempurnakan dirimu..

Kerana kelak kita akan bersatu..

Aibmu adalah aibku, dan indahmu adalah indahku,

Kau & aku akan menjadi ‘kita’..









Padamu yg Allah pilihkan untukku..

Ketahuilah, sejak kecil Allah telah menempa diriku dgn ilmu & tarbiyah,

Membentukku menjadi wanita yg mencintai Rabbnya..

Maka ketika Dia memilihmu untukku,

Maka saat itu, Allah mengetahui bahawa kau pun telah menempa dirimu dgn ilmuNya..

Maka genggam tanganku dalam mengibarkan panji² dakwah dalam hidup kita..

Itulah visi pernikahan kita..

Ibadah padaNya ta’ala..









Padamu yang Allah tetapkan sebagai nahkodaku..

Ingatlah.. Aku adalah mahlukNya dari tulang rusuk yg paling bengkok..

Ada kalanya aku akan begitu membuatmu marah..



Maka, ketahuilah.. 

Saat itu Dia menghendaki kau menasihatiku dgn hikmah,

Sungguh hatiku tetaplah wanita yg lemah pada kelembutan..

Namun jangan kau cuba meluruskanku, kerana aku akan patah..

Tetapi jangan pula membiarkanku begitu saja, kerana akan selamanya aku salah..

Namun tatap mataku, tersenyumlah..

Tenangkan aku dengan genggaman tanganmu..

Dan nasihati aku dengan bijak &n hikmah..

Nescaya, kau akan menemukanku tersungkur menangis di pangkuanmu..

Maka ketika itu, kau kembali memiliki hatiku..









Padamu yang Allah tetapkan sebagai pelindungku..

Ketahuilah, ketika ijab atas namaku telah kau lontarkan..

Maka dimataku kau adalah yg terindah,

Kata²mu adalah titah untukku,

Selama tidak bermaksiat pada Allah, akan ku penuhi semua perintahmu..

Maka kalau kau berkenan ku meminta..

Jadilah pelindung yang indah, yang kukuh…

Yang mampu membuatku & anak² kita nyaman & aman di dalamnya..







Padamu yang Allah pilih menjadi penopang hidupku…

Dan aku akan selalu jatuh cinta padamu..

Dalam istana kecil kita akan hadir buah hati kita..

Maka didiklah mereka menjadi generasi yang dirindukan syurga..

Yang dadanya akan diisi dengan amanah² dakwah,

Yang roh & jiwanya selalu merindukan jihad..

Yang darahnya mengalir darah syuhada..

Dan ku yakin dari tanganmu yang penuh berkat, kau mampu membentuk mereka..

Dengan hatimu yang penuh cinta, kau mampu merengkuh hati mereka..









Padamu yang Allah pilih sebagai imamku…



Ku memohon padamu.. 

Redhalah padaku,

Sungguh Redhamu adalah Redha Ilahi Rabbi..

Mudahkanlah jalanku ke SyurgaNya..

Kerana bagiku kau adalah kunci Syurgaku..



Dari Ummu Salamah, berkata, “Rasulullah SWT bersabda : “Seorang perempuan jika meninggal & suaminya meredhainya, maka dia akan masuk syurga.” (HR. Ahmad dan Thabrani)

Wednesday 7 December 2011

Mahligai Cinta Berserikan Taqwa



by I Love Allah SWT and Prophet Muhammad SAW



Teringat akan pertemuan pertama saya dengan bakal bapa mertua. Saya menjadi makmum kepada beliau semasa solat Maghrib. Beliau membaca sebahagian surah At-Tahrim, antaranya:

Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah diri kamu dan keluarga kamu dari neraka yang bahan bakarannya adalah manusia dan batu, neraka itu dijaga dan dikawal oleh malaikat-malaikat yang keras kasar (layanannya), mereka tidak menderhaka kepada Allah dalam segala yang diperintahkanNya kepada mereka, dan mereka pula tetap melakukan segala yang diperintahkan. (At-Tahrim:6)



Ibn 'Abbas berkata tentang ayat ini:

Taatlah kepada Allah, jauhi keingkaran dan kedurhakaan kepadaNya, dan perintahkan keluargamu agar sentiasa ingat Allah, maka Allah akan menyelamatkan kamu daripada api neraka.



Mujahid berkata:

Bertaqwalah kepada Allah, dan perintahkan keluargamu agar bertaqwa kepadaNya.

Ingatlah kepadaNya



Firman Allah s.w.t :

Dan lelaki-lelaki yang banyak menyebut (nama) Allah serta perempuan-perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan bagi mereka semuanya keampunan dan pahala yang besar.(Al-Ahzab: 35)



Daripada Abu Hurairah r.a. bahawa Rasulullah s.a.w. bersabda, Allah 'Azza wa Jalla berfirman:

Aku (apa yang Aku berikan) adalah sebagaimana sangkaan hamba-Ku terhadap-Ku. Aku bersamanya apabila dia mengingati-Ku. Sekiranya dia mengingati-Ku dalam dirinya, Aku mengingatinya dalam diri-Ku. Sekiranya dia mengingati-Ku (menyebut-Ku) dalam sekumpulan manusia, Aku mengingatinya (menyebutnya) dalam kumpulan yang lebih baik daripada mereka (kumpulan manusia itu).(Riwayat Muslim)

Bersangka baiklah kepada-Nya dalam segala perkara. Apabila berdoa, yakinlah bahawa Allah Maha Mendengar, yakinlah bahawa Allah mampu dan akan memakbulkan doa, dengan cara yang dikehendakiNya, dalam bentuk yang dikehendakiNya, pada waktu yang dikehendakiNya.

Ingatlah kepada-Nya ketika senang, Dia pasti bersama kita ketika senang dan susah. Jangan hanya mencari Allah ketika ditimpa duka dan dalam keadaan terhimpit, dan melupai-Nya sewaktu senang dan gembira.

Mulianya Kita Di Sisi Tuhan Dengan Taqwa



Takrif taqwa oleh sebahagian ulama', yang dinaqalkan oleh 'Abdullah Nasih Ulwan dalam kitab 'Menuju Ketaqwaan' :

Memelihara diri daripada azab Allah dengan mengerjakan amal soleh (dan menjauhi maksiat) dan takut kepadaNya ketika terang dan tersembunyi.



Firman Allah Ta'ala:

30. Dan ditanya kepada orang-orang yang bertaqwa: "Apakah yang telah diturunkan oleh Tuhan kamu?" Mereka menjawab: "Kebaikan." Orang-orang yang berbuat kebaikan di dunia ini beroleh balasan yang baik, dan sesungguhnya balasan negeri akhirat itu lebih baik lagi, dan sesungguhnya negeri akhirat ialah sebaik-baik tempat bagi orang-orang yang bertaqwa.

31. (untuk mereka) Syurga-syurga 'Adn, yang mereka akan memasukinya, yang mengalir padanya beberapa sungai, mereka beroleh di dalam syurga itu apa yang mereka kehendaki. Demikianlah Allah memberi ganjaran kepada orang-orang yang bertaqwa.

32. (Iaitu) Mereka yang diambil nyawanya oleh malaikat dalam keadaan mereka bersih suci (dari kufur syirik dan maksiat), sambil malaikat itu berkata kepada mereka: "Selamat sejahtera kepada kamu, masuklah ke dalam syurga disebabkan amal (kebaikan) yang telah kamu kerjakan".(An-Nahl: 30-32)



Sabda Rasulullah s.a.w. , sebahagian daripada hadis yang panjang:

Maka bertaqwalah kalian kepada Allah dalam hubungan dengan wanita, sesungguhnya kamu telah mengambil mereka melalui perjanjian dengan Allah (kalimah/amanah Allah). (Riwayat Muslim)

Cinta Kita

Ya Allah, jadikanlah diri kami mencintai keimanan dan hiaskanlah iman itu (jadikanlah iman itu indah) dalam hati kami. Jadikanlah diri kami membenci kekufuran, fasiq dan maksiat serta jadikanlah kami dari golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.

Saturday 26 November 2011

Menjadi Tunang Orang Tanpa Kita Sedar?



by I Love Allah SWT and Prophet Muhammad SAW


Jika seorang lelaki menyatakan hasrat kepada seorang perempuan untuk dijadikan isteri dan wanita itu bersetuju, adakah ia dikira bertunang walaupun ibu bapa perempuan itu belum tahu atau tidak kenal pihak lelaki?

Jawapan

Makna pinang dari segi syarak adalah pihak lelaki menyatakan hasrat berkahwin kepada pihak perempuan. Apabila pihak perempuan berkata setuju, maka perempuan itu sudah dikira menjadi tunang kepada lelaki tersebut.

Contohnya apabila seorang lelaki berkata kepada seorang perempuan, "Aku ingin jadikan kamu sebagai isteriku."

"Kahwin la dengan kita bila-bila," jawab perempuan tersebut.

Maka dari segi hukum syarak, tatkala pihak perempuan itu bersetuju, dia telah menjadi tunang kepada lelaki tersebut; walaupun ia disebut dalam telefon.

Jadi, haram bagi lelaki lain untuk masuk meminang jika hal itu diketahui. Namun jika pihak lelaki lain yang ingin masuk meminang itu tidak tahu, maka ia tidak haram.

Bagaimana dengan kebiasaan orang Melayu yang menghantar rombongan meminang untuk lelaki meminang perempuan?

Ia hanyalah adat Melayu, dan tiada kena mengena dengan hukum Islam. Antara hukum Islam dan hukum adat, mana satu lebih penting?

Namun tiada masalah dengan adat Melayu itu, cuma dari segi hukum Islam, bertunang itu adalah apabila seorang perempuan itu bersetuju dengan hasrat pihak lelaki untuk menjadikannya seorang isteri.

Bagaimana Jika Perempuan Itu Ketiadaan Ibu Dan Ayah?

Mengikut hukum syarak, jika perempuan itu persetujuannya sudah diizinkan oleh syarak seperti perempuan yang cerdik, yang sudah baligh dan sebagainya, ia sudah dianggap bertunang jika dia bersetuju dengan pelawaan lelaki yang menyatakan hasrat mengahwininya.

Apabila perempuan itu persetujuannya tidak menepati hukum syarak seperti belum baligh, gila dan lain-lain, maka wali diperlukan untuk menjawab 'pinangan' tersebut.

Kesimpulannya, kita perlu berhati-hati kerana kita boleh menjadi tunang orang tanpa kita sedar. Pastinya ramai yang tidak tahu dan perasan akan hakikat ini.

Friday 25 November 2011

Jagalah Solat

 
 
Solat merupakan tiang agama. Sesiapa yang mendirikan solat, dia telah mendirikan agama dan sesiapa yang meninggalkan solat, maka dia telah meruntuhkan agama (maksud Hadith)



Di riwayatkan bahawa pada suatu hari Rasulullah S.A.W sedang duduk bersama para sahabat, kemudian datang pemuda Arab masuk ke dalam masjid dengan menangis. Apabila Rasulullah S..A.W melihat pemuda itu menangis maka baginda pun berkata, “Wahai orang muda kenapa kamu menangis?”



Maka berkata orang muda itu, “Ya Rasulullah S.A.W, ayah saya telah meninggal dunia dan tidak ada kain kafan dan tidak ada orang yang hendak memandikannya.” Lalu Rasulullah S.A.W memerintahkan Abu Bakar r.a. dan Umar r.a. ikut orang muda itu untuk melihat masalahnya. Setelah mengikut orang itu, maka Abu Bakar r.a dan Umar r.a. mendapati ayah orang muda itu telah bertukar rupa menjadi babi hitam, maka mereka pun kembali dan memberitahu kepada Rasulullah S.A.W, “Ya Rasulullah S.A.W, kami lihat mayat ayah orang ini bertukar menjadi babi hutan yang hitam.”



Kemudian Rasulullah S.A.W dan para sahabat pun pergi ke rumah orang muda dan baginda pun berdoa kepada Allah W.T, kemudian mayat itu pun tukar kepada bentuk manusia semula. Lalu Rasulullah S.A.W dan para sahabat menyembahyangkan mayat tersebut. Apabila mayat itu hendak dikebumikan, maka sekali lagi mayat itu berubah menjadi seperti babi hutan yang hitam, maka Rasulullah S.A.W pun bertanya kepada pemuda itu, Wahai orang muda, apakah yang telah dilakukan oleh ayahmu sewaktu dia di dunia dulu?”



Berkata orang muda itu, “Sebenarnya ayahku ini tidak mahu mengerjakan solat.”



Kemudian Rasulullah S.A.W bersabda, “Wahai para sahabatku, lihatlah keadaan orang yang meninggalkan sembahyang. Di hari kiamat nanti akan dibangkitkan oleh Allah S.W.T seperti babi hutan yang hitam.”



Di zaman Abu Bakar r.a ada seorang lelaki yang meninggal dunia dan sewaktu mereka menyembahyanginya tiba-tiba kain kafan itu bergerak. Apabila mereka membuka kain kafan itu mereka melihat ada seekor ular sedang membelit leher mayat tersebut serta memakan daging dan menghisap darah mayat. Lalu mereka cuba membunuh ular itu.



Apabila mereka cuba untuk membunuh ular itu, maka berkata ular tersebut, Laa ilaaha illallahu Muhammadu Rasulullah, mengapakah kamu semua hendak membunuh aku? Aku tidak berdosa dan aku tidak bersalah. Allah S.W.T yang memerintahkan kepadaku supaya

menyeksanya sehingga sampai hari kiamat.”



Lalu para sahabat bertanya, “Apakah kesalahan yang telah dilakukan oleh mayat ini?” Berkata ular, “Dia telah melakukan tiga kesalahan, di antaranya ;



1. Apabila dia mendengar azan, dia tidak mahu datang untuk sembahyang

2. Dia tidak mahu keluarkan zakat hartanya.

3. Dia tidak mahu mendengar nasihat para ulama.



Wallahualam

Thursday 24 November 2011

pesan rasulullah saw untuk para wanita



1. dari Aisyah r.a bahawa adiknya (asma) pernah menghadap rasulullah saw dengan pakaian yang nipis lalu rasulullah bersabda : apabila seorang wanita telah
baligh tidak boleh lagi terlihat (auratnya) kecuali ini dan itu.(rasulullah menunjukan pada muka dan tlapak tangan baginda) (HR Abu daud)

2.rasulullah saw bersabda:sesungguhnya termasuk ahli neraka iaitu perempuan yang berpakaian tapi telanjang (mempertontonkan auratnya) yang condong kepada maksiat dan mendorong orang lain untuk berbuat maksiat. Mereka ini tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya.(HR Muslim)

3.rasulullah bersabda: tidak di benarkan seorang lelaki duduk berdua-duaan dengan wanita tanpa di hadiri/ditemani muhrim. (HR Bukhori Muslim) rasulullah bersabda: tidak berdua-duaan seorang lelaki dan wanita melainkan yang ketiganya
syaitan. (HR Ahmad,Tirmidzi dan Hakim)

4.Setiap wanita mana saja yang memakai wangi-wangian lalu dia berjalan melewati suatu kaum supaya mereka tercium bau wanginya itu maka dia telah berzina. (HR Ahmad)

hargai dirimu sebagai wanita
"seindah-indahnya perhiasan dunia adalah WANITA SOLEHAH"

ULAMA : MENURUT NERACA AL QURAN DAN HADIS




“Ustaz, siapa yang dikatakan ulama itu? Berapa lama tempohnya nak jadi ulama? Adakah tempoh lama menjadi pendakwah menjadi syarat orang itu boleh diiktiraf menjadi ulama? Berikut adalah soalan-soalan yang kerap ditanya kepada saya sejak kebelakangan ini. Ramai sungguh yang bertanya saya persoalan begini. Jika jawapanya seperti pensyarah universiti pasti panjang berjela. Sebenarnya sudah banyak hal ini ditulis. Namun ramai yang tidak membacanya, mungkin kerana jemu, malas atau tiada masa. Maka saya jawab secara ringkas berdasarkan beberapa nas Al Quran dan Hadis yang sudah ribuan tahun dipelihara Allah Taala sumber-sumbernya.

Secara mudah, ulama adalah jama’ (plural) kepada perkataan ‘alim. ‘Alim pula yang berilmu. Bila disebutkan ‘alim dalam kefahaman kita, ia adalah yang berilmu agama. Kriteria seorang ulama yang hakiki terlalu banyak untuk disenaraikan. Antaranya :

[1] Bertaqwa. Hal ini disentuh berdasarkan firman Allah Taala :

“Hanya yang takutkan Allah di kalangan hamba-hamba-Nya adalah ULAMA“ [ Surah Al Fatir:28 ]

Saidina Anas R.A menambah,”Sesiapa yang tidak takutkan Allah bukanlah orang ‘alim”.

Oleh kerana itu, kriteria utamanya mestilah takutkan Allah. Kalau berani lawan hukum-hukum Allah, bersekongkol dengan golongan sekular, mendiamkan kemungkaran kerana takut dibayangi hukuman kerajaan, ilmuwan seperti ini walau ada Ph.D bertimbun pun tidak diiktiraf sebagai ulama.

Begitu juga kepada mana-mana ilmuwan yang memiliki berlembar-lembar ijazah, tetapi tidak beradab dengan para ulama, maka bukanlah juga dia orang yang ‘alim.

Salah satu tanda seseorang itu takut kepada Allah adalah dia mencintai para kekasih Allah dan tentu sekali menjaga lidahnya dari perkataan buruk, menghina atau mencela kepada mereka. Adakah wajar seorang yang berilmu mengheret nama-nama tokoh besar seperti Imam Al Ghazali, Imam An Nawawi, Sheikh Abdul Qadir Jailani dengan kata-kata nista? Adakah selayaknya seorang yang berpengetahuan Islam itu mencaci ulama yang berbeza pendapat (khilaf) dengan cacian ‘ulama kepala lutut? Jika beginilah sikap ilmuwan, maka bukanlah dia seorang yang berhak dijadikan rujukan umat mahupun digelar seorang ‘alim.

[2] Berguru. Dalam sebuah hadis yang sahih :

“Ilmu itu diperoleh dengan cara ta’allum (dipelajari dari guru), kefahaman itu dengan cara tafaqquh (bertemu dengan guru menagih kefahaman darinya) dan sesiapa yang Allah mahu baginya kebaikan, maka Allah akan memberikan kepadanya kefaqihan (kefahaman) dalam hal ehwal agama”. [ Tarikh Dimashq Ibn Asakir ]

Syarat utama mahu menjadi ‘alim mesti belajar. Tempohnya? Tentu sekali panjang kerana ilmu kurniaan Allah itu tiada batasan.

Ilmu bukan hanya membaca buku sendiri. Bukan juga dengan cara google atau melihat sesawang blog sahaja. Ia juga bukan dengan hanya pandai menyusun bicara atau rajin mengarang tetapi mestilah dengan dipelajari secara disiplin dengan tertib dan adabnya dari guru yang belajar pula dengan gurunya sehinggalah kepada penghulu kepada semua guru-guru iaitu, Baginda Rasulullah S.A.W.

Hari ini ramai yang mampu berpidato dan menulis ilmu tentang agama. Kepesatannya diibaratkan Malaysia sudah ada 10 juta orang mufti kerana masing-masing hendak mengeluarkan fatwa. Malangnya, tidak pernah pula belajar dari sumbernya. Malah ada juga yang tidak menghormati golongan ulama yang sebenar.

Mereka yang merasakan diri sudah ‘alim hanya semata-mata dengan pembacaan di sana sini juga tidak sepatutnya dilabel ulama.

[3] Mewarisi hikmah kenabian (ilmu dakwah). Berdasarkan hadis sahih yang lain pula :

“Sesungguhnya ulama adalah pewaris para Nabi” [ Sunan Ibn Majah, Tirmizi dan Musnad Imam Ahmad ]

Apa yang ulama warisi? Tentu sekali ilmu. Apa yang patut ada pada mereka? Menyambung perjuangan, dakwah dan kepimpinan Para Nabi. Mereka yang berpeluk tubuh sahaja menunggu kemenangan bukanlah ulama.

Pewaris Nabi yang sebenar tentulah menyedari tanggungjawab ilmu yang mereka perolehi memikul tanggungjawab dakwah yang sangat berat.

Inilah yang disebutkan dalam hadis yang lain bahawa ilmu itu dihilangkan oleh Allah dengan cara mematikan para ulama. Ketika itu manusia akan mengangkat orang yang jahil sebagai pemimpin, sesat lagi menyesatkan. Hal ini bermakna, selagi ulama itu hidup kumpulan elit di sisi Allah ini perlu memimpin masyarakat, menyelamatkan mereka dari kesesatan yang selayaknya menjadi tugas sebagai waris Para Nabi.

Malangnya hari ini ada yang mengatakan ulama sepatutnya jauh dari politik dan permasalahan negara. Ulama perlu berceramah dari masjid ke masjid sahaja. Ulama hanya perlu menulis kitab atau memilki blog peribadi. Ulama duduklah di atas sajadah mendoakan kebahagian ummah. Urusan kepimpinan serahkan sahaja kepada yang lain. Pewaris Nabi jangan ganggu urusan pewaris Qaisar. Begitu?

Pemikiran begini sangat berbahaya. Nantikanlah kiamat bila semua manusia berfikiran begini, kerana waktu itu sama ada “mati”-nya jasad ulama ataupun hak dan peranan mereka cuba di-matikan.

Lupakah kita, kalah atau menangnya ulama rabbani itu mereka semua dipimpin atas petunjuk Allah.

“Jika apa yang engkau serukan kepada mereka sesuatu yang terbentang luas dan mudah diperolehi, destinasinya tidak begitu jauh, tidak sukar menuju matlamatnya. Nescaya mereka (yang munafik itu) akan mengikutmu. Tetapi tempat yang hendak dituju (bagi redha Allah) itu jauh bagi mereka (sehingga ada yang terkandas)...” [ Surah At Taubah:42 ]

Ada disebut dalam hadis qudsi perihal kekasih Allah bahawa penglihatan, pedengaran dan pergerakan mereka semua itu dipandu oleh Allah. Itu semua adalah hasil berkat amalan mereka yang jujur ingin menggapai redha Allah.

Mana yang lebih baik, pergerakan yang dipandu oleh Allah atau mereka yang dijenterai politikus rakus dan pemikir genius?

Catatan Hujung :

1) Pendakwah tidak semestinya ‘alim. Ibarat penjual sesuatu produk tidak semestinya arif segala perkara yang dijualnya. Pendakwah ibarat yang mempromosikan produk Islam. Tetapi yang mengerti produk itu sendiri adalah seorang ‘alim. Ada juga yang mengerti produk, tetapi tidak tahu mempromosikannya. Maka ulama yang hebat lazimnya memiliki kedua-dua kemahiran ini.

2) Gulungan ijazah bukan isyarat seorang itu ‘alim atau tidak. Tetapi syarat nak jadi ‘alim mesti belajar. Zaman kita biasanya bila belajar di sebuah institusi, dapatlah gulungan ijazah. Begitupun tidak semua yang dapat gulungan ijazah itu benar-benar belajar. Fahamilah.

3) Ulama ada pelbagai peringkat. Dari sehebat seorang Mujtahid Mutlaq sehinggalah seorang mufti, sampai kepada seorang ‘alim biasa.

4) Sebuah hadis yang sahih menjelaskan kelebihan orang yang ‘alim itu akan didoakan keampunan baginya oleh seluruh makhluk yang berada di langit dan di bumi. Untung bukan? Siapalah kita.

Oleh : Ustaz Syed Abdul Kadir Al Joofre